Rabu, 02 Juni 2010

Dewasa Itu Ada Waktunya

Kamis, 27 Mei 2010 09:45 WIB
Dewasa Itu Ada Waktunya
Oleh : Alditsa "Dochi" Sadega
Peewee Gaskins

Aneh juga ada orang yang
melarang orang untuk suka
melakukan sesuatu atau senang
melakukan yang disuka. Padahal
gampang saja. Kalau suka ya
jalankan, kalau tidak suka ya tidak
usah dilakukan. Hal yang sederhana
namun jadi kompleks. Contohnya
saya, walaupun satu keluarga saya
tidak ada yang suka pedas, saya
suka. Sepertinya tidak ada masalah.
Atau walau teman-teman saya
menyukai duren, saya tidak.
Tapi kalau mereka lagi makan duren
saya tidak akan bilang, "Sudah bau
kok disukai?" atau semacamnya.
Teman-teman saya merokok tapi
saya tidak. Tapi saya tidak meminta
teman-teman saya untuk berhenti
merokok. That`s just a way of life.
Untuk tulisan ini saya ingin berbagi
cerita.
Hari itu tanggal 31 Oktober tahun
2009, dan band saya, Pee Wee
Gaskins manggung di dua tempat.
Setelah main di Hall A Senayan,
kami pindah tempat yang juga di
Senayan. Di situ saya sendiri masuk
ke venue, melewati detektor logam
yang biasa kami temui di airport.
Ada kejadian lucu. Di depan saya
persis ada segerombolan orang
memakai baju hitam yang bagian
belakangnya bertuliskan "Fuck all
partydorks" (partydorks adalah
sebutan untuk penggemar Pee Wee
Gaskins). Ya, tak lain dan tak bukan
mereka adalah APWG (Anti Pee Wee
Gaskins). Mereka persis berada di
depan saya, dan saya yakin sekali
mereka tahu saya. Tapi anehnya
tidak ada gerakan apapun dari
mereka. Lucu atau mungkin saya
juga yang tidak sadar. Tak beberapa
lama personel Pee Wee Gaskins lain
seperti Sansan, Omo, Ayi masuk
dan mereka bilang di depan banyak
APWG berteriak, "Sansan anjing",
bla bla bla. Tapi tidak ada waktu buat
meladeni karena kami harus
wawancara di atas panggung dan
kami sudah telat.
Tidak lama, setelah Kerispatih
selesai, kami naik panggung. Seperti
biasa, mereka (APWG)
mengacungkan jari tengah,
melempar botol kosong, tapi sambil
ikut menyanyi juga. Kebanyakan
mereka mengatasnamakan
penggemar band lain. Lucunya,
mereka tidak tahu saya berteman
sangat baik dengan orang-orang di
balik kelompok atau fanbase
tersebut.
Selesai manggung, kami lantas
santai dan ngobrol di belakang
panggung dengan partydorks yang
masuk ke dalam. Kami kaget
mendengar berita kalau mereka
takut pulang karena APWG. Ada
yang diancam mau ditusuk, dan
banyak topi-topi Dork yang diambil
secara paksa oleh mereka. Beberapa
anak saking takutnya jujur bilang ke
kami takut naik angkot bertemu
APWG, tapi mereka tidak punya
uang untuk naik taksi. Akhirnya
kami bantu dengan memberi
ongkos taksi. Setelah angkut barang
ke mobil, ada kejadian, dan ini
terekam di kamera Regi, road
manager kami. Salah satu APWG di
seberang jalan buka celana,
mengeluarkan kemaluannya, buang
air kecil sambil melambaikan jari
tengah ke arah kami dengan
pongahnya. Muncul pikiran, "Sikat
tidak?".
Akhirnya dua mobil kami berisi
sembilan orang keluar dari area
parkir Senayan dan sampai ke
depan hotel Sultan. Di situlah
mereka berada, kira-kira sekitar 30
orang memakai atribut APWG,
seperti gangster yang meresahkan.
Kami berhenti di depan mereka,
membuka pintu, dan terjadi
kericuhan. Tiga orang teknisi kami
cidera, dan bisa saja kami mati sia-
sia malam itu. Hanya untuk
menjawab pertanyaan, "Kenapa sih
kalian APWG?"
Mungkin kami melakukannya karena
malam sebelumnya kami baru saja
nonton Green Street Hooligans di
DVD, or we were just being young
and reckless? Sayangnya, orang
yang kami incar, yang berani
mengeluarkan kemaluannya dan
mengencingi kami dari jauh, adalah
orang yang paling lincah lari sampai
masuk ke tol. Tapi kami berhasil
menginterogasi satu orang, karena
yang lain menghilang entah ke
mana.
"Kenapa sih elo APWG?" kata kami.
Dia cuma menjawab: "Gue nggak
tau, Bang, apa itu APWG. Gua cuma
ikut-ikutan." Mungkin dia adalah satu
dari 32.771 orang yang tergabung di
jejaring sosial Facebook Anti Pee
Wee Gaskins. Seorang penggemar
yang tersesat? Entah.
Sebenarnya saya senang dengan
adanya APWG. Itu bisa membuat
saya terpacu untuk memberiÂ
semangat bagi orang-orang.
Memberi contoh untuk memberikan
yang terbaik di atas panggung.
Memberi contoh bahwa dalam
suatu pencapaian sebuah mimpi,
banyak hal berat yang harus kami
lewati. Kami harus terus semangat.
Dan kami lewati itu semua. Dalam
bahasa Arab ada istilah `Man Jadda
Wajada` yang bermakna: `Orang
yang bersungguh-sungguh akan
berhasil. Dan kami mencoba
berjuang untuk itu.
My name is Dochi, and I hang out
with zombies without being one of
them.
Penulis adalah vokalis Pee Wee
Gaskins. Dengarkan wawancara
bersama Dochi mengenai artikel ini,
live di radio KIS 95.1 FM, Sabtu 12
Juni 2010, pukul 21.00 WIB.

sumber : rollingstone.co.id

1 komentar:

BERITA HARI INI----BILA INGIN MENGCOPY BERITA HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA YAA DORKS

3rd Pee Wee Gaskins Anniversary

Tanggal 11 April adalah hari jadi terbentuknya Band Pee Wee Gaskins, pada 11 April 2010 menjadi hari yang sangat bersejarah bagi Dorks Bandung karena hari itu kita “Dorks Bandung” menjadi tuan rumah dalam perayaan ini. Sebelum perayaan dimulai Read More

Film Party Dork Memberantas APWG Eps.1

untuk komentar klik disini

PWG - Dari Mata Sang Garuda